Tuesday, March 10, 2009

Apakah Anda Percaya Tuhan? (Part 3)

Sukses memang tidak harus lewat sekolah
Mencari Allah juga tidak hanya lewat beragama

Tapi saya sangat menganjurkan untuk memilih salah satu agama "yg cocok" sebagai dasar..lalu research and study comparison dengan yang lainnya (termasuk mengembangkan diri melalu bidang yang kita suka, khususnya yang berkaitan dengan master piece (maha karya) pribadi, pengetahuan dan rajin berbuat kebajikan yang nyata)..setelah mencapai tahap pencerahan awal, baru kt melepaskan diri dari ikatan duniawi, termasuk agama.Langsung ke inti dan tidak terlalu terpaku pada ritual2 dan tradisi2 yang hanya "KULIT" saja.TAPI bukan anti agama, malah kita perlu mendukung..jangan jadi kacang lupa kulit. Mana yang harus dibantu? Liat buah2nya..kalo suatu mesjid pengikutnya soleh2, tidak nyinyir and memang bermutu, perlu kita dukung..tapi kalo buahnya busuk, meskipun satu agama, ga usah di dukung..Bahkan ada baiknya mewariskan tradisi agama yang baik turun temurun, karena generasi muda butuh pengenalan secara umum, sebelum langsung ke inti kebenaran yang sering kali sulit diterima dan di pahami.KITA JANGAN SOK LANGSUNG MAU KE INTI, BELAJAR ITU TAHAP DEMI TAHAP!

Lalu Allah ada disekeliling kita: Pandai2lah belajar dari Alam, makanya kata itu mirip kata "Allah" kan? :O)

Sebagian lagi ada jg di dalam diri kita: Bagian ini perlu senantiasa dibangkitkan dan diperkuat, rajin2lah memotivasi diri, memprogram alam bawah sadar, selektif dalam bergaul, kuat dalam prinsip kebenaran dan rajin mengembangkan diri.

Asal emang bener bisa otodidak, ga sekolah jg bs pinter.
Asal emang bener bisa jalan sendiri tanpa perlu agama, yaok2 ajah..

Tapi biasanya sulitlah, tetep kita membutuhkan agama sebagai DASAR! Bukan sebagai berhala..Agama mendidik taat, Alam mendidik kepekaan dan kehidupan mendidik kreatifitas. Semua adalah pendidikan untuk semakin dekat dengan sang kebenaran sejati. Kalau kita bisa "menggabungkan segala pendidikan" itu baik yang lampau, sekarang dan nanti..mudah2an, sedikit lebih dekat pada Sang Kebenaran Sejati dan....nikmatnya, luar biasa serta tiada tara. Amin.

2 comments:

  1. mgkn....agama mempunyai logikanya sendiri,smtra kebenaran blm bs dinyatakan sbg "kebenaran sejati dan hakiki" jika belum teruji kebenaranya....

    ReplyDelete
  2. Betul sekali..maka, kalau bisa kita jangan hanya percaya atau tidak percaya..tetapi "jalankan", renungkan secara mendalam, bandingkan dan sebisa mungkin dibuktikan. Kebenaran adalah pencarian seumur hidup, bukan hanya untuk sekedar dipelajari, apalagi ikut2an.

    ReplyDelete